KOOPERATIF TIPE
NHT
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas kelompok
Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran
Disusun
Oleh:
Muhammad Nailul Huda (1205113347)
Dosen Pengampu:
Drs. Damanhuri Daud, S.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadiran Allah SWT,
karena atas rahmat-Nya serta kesehatan yang telah dilimpahkan kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaika makalah yang berjudul “Kooperatif Tipe NHT”.
Dalam menyelasaikan makalah ini penulis mendapatkan
bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Penulis mengucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Drs.
Damanhuri Daud Selaku dosen mata kuliah
Belajar dan Pembelajaran..
2. Kedua
orang tua. Yang telah memberikan motivasi dan doa.
3. Dosen
PGSD FKIP UR Yang telah memberikan arahan dan motivasi.
4. Teman-teman
maha siswa PGSD Universitas Riau angkatan 2012.
Penulis berharap makalah ini berguna dan bermanfaat
bagi peningkatan, pengembangan dan pembelajaran di Indonesia pada masa yang akan datang. Penulis
menyadari banyak kekurangan dan kelemahan dalam menyelesaikan makalah ini, oleh
sebab itu penulis sangat mengharapkan sumbang saran dan kritik yang membangun
dari pembaca.
Pekanbaru, 23 Februari
2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Belajar merupakan proses penting
bagi perubahan prilaku manusia dari segala sesuatu yang diperkirakan dan
dikerjakan. Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan,
sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian dan bahkan persepsi manusia.
Sebagian besar ahli berpendapat
bahwa belajar adalah proses perubahan, dimana perubahan tersebut merupakan
hasil dari pengalaman. Dengan perkembangan teknologi informasi, belajar tidak
hanya diartikan sebagai suatu tindakan terpisah dari kehidupan manusia. Banyak
ilmuwan yang mengtakan belajar menurut sudut pandang mereka.
Selain itu pembelajaran pada hakikatnya
adalah sebuah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya,
sehingga terjadi perubahan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor yang
mana menjadikan prilaku seseorang kearah
yang lebih baik.
Mengingat pentingnya interaksi
dalam proses pembelajaran, maka penerapan strategi pembelajaran sangat
mempengaruhi terciptanya interaksi dalam pembelajaran serta diperlukannnya
sebuah model-model pembelajaran yang digunakan agar daspat mencapai tujuan dari perbelajaran itu sendiri.
Arends (1997) menyatakan bahwa
model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajarn di kelas atau pembelajaran dalam
tutorial.
1.2
RUMUSAN MASALAH
Rumusan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Apa
yang dimaksud dengan pembelajaran kooperatif ?
2. Apa
yang dimaksud dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT ?
3. Bagaimana
langkah-langkah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe NHT ?
4. Apa
keunggulan dan kelemahan dari pembelajaran kooperatif tipe NHT ?
5. Bagaimana
contoh pembuatan RPP dalam pembelajaraan kooperatif tipe NHT ?
6. Bagaiman contoh
LKS dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT ?
1.3
TUJUAN MAKALAH
Adapun tujuan dari pembuatan
makalah ini, adalah sebagai berikut:
A. Tenaga Pendidik.
1. Tenaga
pendidik (guru) mengetahui dan memahami tentang pembelajaran kooperatif lebih khusus pada pembelajaran kooperatif
tipe NHT.
2. Tenaga
pendidik (guru) dapat mengimplementasikan pembelajaran kooperatif tipe NHT
dalam proses pembelajaran guna untuk mencapai tujuan belajar.
3. Tenaga
pendidik (guru) dapat mengembangkan dan meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi pembelajaran.
4. Tenaga
pendidik (guru) dapat mengarahkan siswa untuk belajar dalam belajar kelompok yang tepat sasaran.
B.
Pelajar.
1. Pelajar
mengetahui dan dapat menjadikan strategi pembelajaran koopertif tipe NHT
sebagai acuan dalam belajar.
2. Pelajar
dapat meningkatkan dan mengembangkan pengetahuannya dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe NHT.
3. Pelajar
tidak lagi menggantungkan pada guru akan tetapi lebih mengandalkan kinerja dari
kelompok belajar mereka.
4. Pelajar
dapat miliki sikap saling percaya dan bertanggung jawab atas kelompok belajar dalam
mencapai tujuan belajar tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
PENGERTIAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Menurut Etin (2007:4)
mendefinisikan bahwa Pembelajaran koopertif merupakan sikap atau prilaku bersama dalam
bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur
dalam kelompok, yang terdiri dari dua atau lebih dimana keberhasilan kerja
sangat dipengaruhi oleh keterlibatan anggota kelompok itu sendiri.
Pembelajaran kooperatif merupakan
pembelajaran yang bernaung dalam teori konstruktivitas. Pembelajaran koopertif
muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep
yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin
bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang
kompleks.
Di dalam kelas kooperatif siswa
belajar bersama kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang
sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku/ras, dan satu sama
lain saling membantu. Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk
memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif
dalam proses berfikir dan kegiatan belajar. Selama bekerja dalam kelompok,
tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh
guru, dan saling membantu teman sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan
belajar.
Selama belajar secara kooperatif
siswa tetap tinggal dalam kelompoknya selama beberapa kali pertemuan. Mereka diajarkan
keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik di dalam
kelompoknya, seperti menjadi pendengar aktif, memberikan penjelasan kepada
teman sekelompok dengan baik, berdiskusi dan sebagainya.
Agar terlaksana dengan baik, siswa
diberi lembar kegiatan yang berisikan pertanyaan atau tugas yang direncanakan
untuk diajarkan. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah
mencapai ketuntasan materi yang disajikan guru dan saling membantu di antara
teman sekelompok untuk mencapai ketuntasn materi. Belajar belum selesai jika
salah satu anggota kelompok ada yang belum menguasai materi pelajaran.
Sebagaimana model-model
pembelajaran lain, model pembelajaran koopertif memiliki tujuan-tujuan,
langkah-langkah dan lingkungan belajar dan sistem pengelolaan yang khas.
Dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif
memerlukan persiapan yang matang agar dapat tercapai tujuan pembelajaran
kooperatif. Dimana pembelajaran kooperatif tersebut menitik beratkan pada
kerjasama dalam kelompok. Adapun langkah-langkah pembelajaran kooperatif secara
garis besar adalah:
1. Menyiapkan
materi
2. Membagi
siswa atas beberapa kelompok yang heterogen
3. Memperikan
pertanyaan yang mengharuskan siswa belajar dalam kelompok
4. Membimbing
siswa baik secara individu maupun berkelompok
5. Presenatsi
oleh siswa
6. Penghargaan
oleh guru terhadap kelompok
2.2
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT
Pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Head Together (NHT) atau penomoran berfikir bersama adalah merupakan
jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi
siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas.
Numbered Head Together (NHT)
pertama kali dikembangkan oleh Spenser kagen (1993) untuk melibatkan lebih
banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan
mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.
Pembelajaran kooperatif tipe NHT
umunnya melibatkan siswa dalam mereview bahan yang ada dalam pelajaran dan
mengecek atau memeriksa pemahaman mereka terhadap materi yang diberikan.
Selain itu pembelajaran kooperatif
tipe NHT pada dasarnya merupakan sebuah variasi diskusi kelompok, yang mana
memiliki ciri khas dimana guru hanya menunjuk seorang siswa yang mewakili
kelompoknya tanpa memberi tahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili
kelompok itu.
Cara pembelajaran kooperatif tipe
NHT ini menjamin keterlibatan total semua siswa sehingga rasa tanggung jawab
dari siswa akan tumbuh dengan sendirinya. Hal ini disebabkan setiap siswa
mempunyai kewajiban atau kemungkinan untuk mempresentasikan atau menjawab
pertanyaan yang telah diajukan oleh guru.
2.3
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE NHT
Model pembelajaran kooperatif tipe
NHT mempunyai langkah-langkah pembelajaranya sendiri walau tidak terlepas dari
konsep umum langkah-langkah pembelajaran kooperatif. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Spenser Kagen (dalam Kunandar, 2008; 370) yaitu :
1. Guru
menyampaikan materi pembelajaran atau permasalahan kepada siswa sesuai
kompetesi dasar yang akan dicapai.
2. Guru
memperikan kuis secara individual kepada siswa untuk mendapat skor dasar atau
awal.
3. Guru
membagi kelas dalam beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri 4-5 siswa,
setiap kelompok diberi nomor atau nama.
4. Guru
mengajukan permasalahan untuk dipecahkan bersama kelompok.
5. Guru
mengecek pemahaman siswa dengan menyebut salah satu anggota dari kelompok sebagai perwakilan dari kelompok dalam
memecahkan masalah.
6. Guru
memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan
penegasan pada akhir pembelajaran.
7. Guru
memberikan kuis/tes kepada siswa secara individual.
8. Guru
memberikan penghargaan pada kelompok yang mendapat skor tertinggi.
Dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT, Trianto
(2007) menemukakan terdapat enam fase pada pembelajaran ini. Adapun fase-fase
tersebut adalah sebagai berikut :
No.
|
Fase
|
Aktifitas Guru
|
1.
|
Menyampaikan
tujuan dan memotifasi siswa
|
Guru
menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran
tersebut, dan memberikan motivasi siswa dalam belajar.
|
2.
|
Menyampaikan
informasi
|
Guru
menyampaikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan
bacaan.
|
3.
|
Mengorganisasikan
siswa dalam kelompok kooperatif
|
Guru
menjelaskan kepada siswa bagaimana membentuk, kinerja kelompok belajar dan
emmbantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
|
4.
|
Membimbing
kelompok kerja dan belajar
|
Guru
membimbing kelompok belajar pada saat mengerjakan tugas mereka.
|
5.
|
Evaluasi
|
Guru
mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang dipelajari atau masing-masing
kelompok menyajikan hasil kinerjanya.
|
6.
|
Memberikan
penghargaan
|
Guru
mencari cara-cara untuk menghargai upaya maupu hasil belajar individu maupun kelompok.
|
2.4
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT
Pembelajaran kooperatif tipe
NHT mempunyai kelebihan dan kelemahan
dalam pelaksanaannya, adapun kelebihan dan kelemahan pembelajaran kooperatif
tipe NHT adalah sebagai berikut :
A. Keunggulan:
1. Tidak
bergantung pada guru akan tetapi dapat dengan tipe NHT dapat kepercayaan,
kemampuan berfikir sendiri, menemukan informasi dan sebagai sumber belajar dari
siswa-siswa yang lain.
2. Dapat
mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara
verbal dan membandingkannya dengan teman dalam kelompok atau diskusi.
3. Dapat
membantu memperdayakankan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam
belajar khususnya dalam kelompok belajar.
4. Dapat
meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar
abstrak menjadi nyata.
5. Dapat
meningkatkan kinerja siswa dalam berkelompok untuk mencapai tujuan belajar.
6. Meningkatkan
hasil belajar siswa serta siswa mampu memahami tenatang materi pembelajaran
yang sedang disampaikan.
B. Kelemahan :
1. Untuk
siswa yang dianggap memiliki kelebihan, contohnya mereka akan merasa terhamabat
oleh siswa yang dianggap kurang memiliki kemampuan, akibatnya keadaan semacam
ini dapat mengganggu iklim kerjasama dalam kelompok.
2. Waktu
yang dibutuhkan relatif lebih lama.
3. Walaupun
kemampuan kerjasama merupakan kemampuan yang sangat penting untuk siswa akan
tetapi banyak aktifitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan
secara individual. Oleh karena itu melalui pembelajaran kooperatif selain siswa
belajar dan bekerja sama, siswa juga belajar bagaimana membangun kepercayaan
diri dan kepercayaan terhadap anggota kelompok.
2.5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
merupakan rencana yang menggamabarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk
mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam silabus RPP
yang disusun secara sistematis yang berisikan standar kompetensi, kopetensi
dasar, materi ajar, tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran.
Contoh RPP dalam pelaksanaan
pembelajaran koopertif tipe NHT yang diaplikasikan dalam mata pelajaran IPA
kelas V tentang memahami sifat-sifat cahaya, adapun contoh RPP tersebut terlampir I.
2.6
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
Lembar Kerja Siswa membuat
informasi, materi, latihan soal yang dilengkapi dengan langkah-langkah dari
soal yang harus dikerjakan siswa dalam memahami materi pelajaran untuk
mengembangkan dan membangun pemahaman siswa.
Contoh LKS dalam pelaksanaan
pembelajaran kooperatif tipe NHT yang diaplikasikan dalam mata pelajaran IPA
kelas V tentang memahami sifat-sifat cahaya, adapun contoh LKS tersebut terlampir
II.
BAB
III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Pembelajaran kooperatif merupakan sikap
atau prilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur
kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua atau lebih dimana
keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan anggota kelompok itu
sendiri.
Dalam pelaksanaannya muncul sebuah
tipe dalam pembelajaran kooperatif yaitu pembelajaran kooperatif tipe NHT penomoran berfikir bersama adalah merupakan
jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi
siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas.
Selain itu pembelajaran kooperatif
tipe NHT pada dasarnya merupakan sebuah variansi diskusi kelompok, yang mana
memiliki ciri khas dimana guru hanya menunjuk seorang siswa yang mewakili
kelompoknya tanpa memberi tahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili
kelompok itu.
3.2
SARAN
1. Sebagai
seorang guru hendaknya mampu menerapkan model pembelajaran koopertaif tipe NHT
karena dapat meningkatkan hasil belajarsiswa.
2. Sebagai
seorang guru hendak mampu mengarahkan dan membimbing siswa dalam pelaksanaan pembelajaran
kooperatif.
3. Sebagi
seorang guru harus bijak dalam membentuk kelompok belajara agar tidak terjadi
kegagalan dalam pembelajaran.
4. Sebagai
seorang siswa harus memiliki rasa tanggung jawab dan mengedepankan kelompok
belajar masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
Etin Solihatin. 2005. Coopertive Learning Analisis Model Pembelajaran IPA. Jakarta; Bumi
Aksara.
BNSP.2006. Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:
Depniknas.
J. Drost. 2003. Proses
Pembelajaran sebagai Proses Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia.
Ibrahim dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya. University Press.
Trianto. 2007. Model-model
pembelajaran inovatif berorientasi kontsruktivistik. Jakarta. Prestasi
Pustaka.
Lampiran
I
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(
RPP )
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Standar Kompetensi
Ø Menentukan
sifat-sifat cahaya.
B. Kompetensi Dasar
Ø Mengidentifikasikan
sifat-sifat cahaya.
C. Indikator
Ø Menyebutkan
sifat cahaya yang meramabat lurus.
Ø Menyebutkan
sifat cahaya yang dapat menembus benda bening.
Ø Menyebutkan
sifat cahaya yang dapat dipantulkan.
Ø Menyebutkan
sifat cahaya yang dapat dibiaskan.
D. Materi Pokok
Ø Sifat-sifat
cahaya
E. Metode Pembelajaran
Ø Metode
NHT.
Ø Metode
Diskusi.
Ø Metode
Tanya Jawab.
Ø Metode
Inkuiri.
F. Tujuan Pembelajaran
Ø Siswa
dapat mengetahui dari sifat-sifat cahaya.
II.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
A.
Pendahuluan (± 5 menit)
1. Persiapan Belajar
Ø Merapikan
tempat duduk.
Ø Berdoa.
Ø Mengabsen.
2. Apersepsi
Ø Siapa
yang pernah bermain senter ?
Ø Apa
yang dihasilakan senter ?
3. Motivasi
Ø Menyampaikan
tujuan pembelajaran.
B.
Kegiatan Inti (± 50 menit)
1. Guru
membagi siswa menjadi 5 kelompok atau beberapa kelompok sesuai dengan kapasitas
siswa, kemudian siswa yang memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi disebar
dalam setiap kelompok dan bertindak sebagai tutor sebaya.
2. Guru
memperlihatkan contoh benda yang dapat menghasilkan cahaya seperti senter.
3. Masing-masing
kelompok diberi tugas untuk menyelidiki sifat-sifat cahaya. Setiap kelompok
akan bekerja bersama dan saling mendiskusikan dengan anggota kelompok.
Ø Kelompok
I : menyelidiki sifat cahaya yang merambat lurus.
Ø Kelompok
II : menyelidiki sifat cahaya yang dapat menembus benda bening,
Ø Kelompok
III : menyelidiki sifat cahaya yang dapat dipantulakan.
Ø Kelompok
IV : menyelidiki sifat cahaya yang dapat dibiaskan.
Ø Kelompok
V : menyelidiki sifat-sifat bayangan pada cermin.
4. Setiap
kelompok diberi LKS.
5. Setiap
kelompok melalui wakilnya (tutor sebaya) menyampaikan hasil tugasnya didepan
kelompok lainnya. Dan guru bertindak sebagai narasumber utama.
6. Kelompok
lain menanggapi dalam diskusi kelas.
7. Siswa
diberi kesempatan bertanya.
8. Guru
menerima hasil diskusi dan memberikan penghargaan kepada kelompok yang bagus.
9. Guru
memberikan penguatan dan menanamkan konsep dengan benar serta menyimpulkan
materi pelajaran.
10. Evaluasi.
C.
Kegiatan Penutup (± 15 menit)
1.
Kesimpulan.
2.
Evaluasi.
3.
Tindak lanjut.
III.
MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
1.
Alat dan Media
Ø Lampu
senter
Ø Gelas
bening
Ø Gelas
berwarna
Ø Kaleng
Ø Batu
Ø Karton
Ø Potongan
triplek
Ø Plastik
bening
Ø Cermin
datar
Ø Kertas
hitam atau merah
Ø Pensil
Ø Mangkuk
bening
2. Sumber Belajar
Ø Buku
pelajaran IPA untuk Sekolah Dasar Kelas V Haryanto, Erlangga.
IV.
PENILAIAN
Ø Jenis
evaluasi : Tes (tulisan)
Ø Bentuk
evaluasi : Essai
Ø Alat
evaluasi : Soal
Contoh
soal evaluasi
Jawablah pertanyaan dibawah
ini dengan benar !
1.
Sebutkan benda yang dapat menghasilkan
cahaya .....
2.
Cahaya dapat menembus ....
3.
Benda yang permukaannya licin dan
mengkilap disebut ....
4.
Cahaya dapat dibiaskan apabila cahaya
tersebut ....
5.
Batu termasuk benda yang .....
Lampiran
II
LEMBAR
KERJA SISWA
Ø Cahaya menembus Benda Bening
1. Alat
dan Bahan :
2. Lampu
senter
3. Gelas
bening
4. Gelas
bewarna
5. Kaleng
6. Batu
7. Karton
8. Potongan
triplek
9. Plastik
bening
Cara Kerja :
1. Letakkan
masing-masing benda diatas meja
2. Arahkan
cahaya dari lampu sentermu mengenai masing-masing benda
3. Amati
berkas cahaya senter dibalik tiap benda saat disenari
4. Catatan
hasil kegiatanmu pada tabel berikut dengan memberi tanda (√) Jika benda dapat
ditembus cahaya dan tanda (-) jika benda tidak dapat ditembus cahaya.
Tabel Benda yang Tembus Cahaya dan Tidak Tembus
Cahaya :
No.
|
Nama
|
Tembus
Cahaya
|
1.
|
|
|
2.
|
|
|
3.
|
|
|
4.
|
|
|
5.
|
|
|
6.
|
|
|
Pertanyaan :
1. Apa
saja benda-benda yang dapat ditembus cahaya senter ?
2. Apa
saja benda-benda yang tidak ditembus cahaya senter ?
Ø Cahaya dapat dipantulkan
Alat dan Bahan
1. Lampu
senter
2. Cermin
datar
3. Kertas
hitam atau merah
Cara Kerja
1. Carilah
temapat yang agak gelap
2. Tutup
kaca senter dengan kertas hitam atau merah
3. Buatlah
beberapa celah sempit seperti garis pada kertas penutup tersebut
4. Arahkan
cahaya senter kecermin datar
5. Amati
cahaya yang keluar dari senter dan yang terpantul dari cermin datar.
Pertanyaan :
1. Bagaimana
berkas cahaya senter setelah terpantul dari cermin datar ?
Cahaya
dapat dibiaskan
Alat dan Bahan
1. Pensil
2. Mangkuk
bening
Cara kerja
1. Isilah
mangkuk dengan air.
2. Celupkan
sebagian pensil kedalam air. Amati apa yang terjadi
Pertanyaan :
1. Apakah
pensil tampak atau bengkok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar