Jumat, 06 Desember 2013

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT



KOOPERATIF TIPE NHT

MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas kelompok Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran





Disusun Oleh:
                                         Muhammad Nailul Huda                 (1205113347)





Dosen Pengampu:
Drs. Damanhuri Daud, S.Pd


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2013



KATA PENGANTAR
             Puji syukur penulis ucapkan kehadiran Allah SWT, karena atas rahmat-Nya serta kesehatan yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaika makalah yang berjudul “Kooperatif Tipe NHT”.
           Dalam menyelasaikan makalah ini penulis mendapatkan bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Penulis mengucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.      Drs. Damanhuri Daud Selaku  dosen mata kuliah Belajar dan Pembelajaran..
2.      Kedua orang tua. Yang telah memberikan motivasi dan doa.
3.      Dosen PGSD FKIP UR Yang telah memberikan arahan dan motivasi.
4.      Teman-teman maha siswa PGSD Universitas Riau angkatan 2012.
Penulis berharap makalah ini berguna dan bermanfaat bagi peningkatan, pengembangan dan pembelajaran di Indonesia pada masa yang akan datang. Penulis menyadari banyak kekurangan dan kelemahan dalam menyelesaikan makalah ini, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan sumbang saran dan kritik yang membangun dari pembaca.

Pekanbaru, 23 Februari 2013

    Penulis





BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan prilaku manusia dari segala sesuatu yang diperkirakan dan dikerjakan. Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian dan bahkan persepsi manusia.
Sebagian besar ahli berpendapat bahwa belajar adalah proses perubahan, dimana perubahan tersebut merupakan hasil dari pengalaman. Dengan perkembangan teknologi informasi, belajar tidak hanya diartikan sebagai suatu tindakan terpisah dari kehidupan manusia. Banyak ilmuwan yang mengtakan belajar menurut sudut pandang mereka.
Selain itu pembelajaran pada hakikatnya adalah sebuah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor yang mana menjadikan prilaku seseorang  kearah yang lebih baik.
Mengingat pentingnya interaksi dalam proses pembelajaran, maka penerapan strategi pembelajaran sangat mempengaruhi terciptanya interaksi dalam pembelajaran serta diperlukannnya sebuah model-model pembelajaran yang digunakan agar daspat mencapai  tujuan dari perbelajaran itu sendiri.
Arends (1997) menyatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajarn di kelas atau pembelajaran dalam tutorial.

1.2 RUMUSAN MASALAH
Rumusan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan pembelajaran kooperatif ?
2.      Apa yang dimaksud dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT ?
3.      Bagaimana langkah-langkah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe NHT ?
4.      Apa keunggulan dan kelemahan dari pembelajaran kooperatif tipe NHT ?
5.      Bagaimana contoh pembuatan RPP dalam pembelajaraan kooperatif tipe NHT ?
6.      Bagaiman  contoh  LKS dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT ?

1.3 TUJUAN MAKALAH
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, adalah sebagai berikut:
A. Tenaga Pendidik.
1.  Tenaga pendidik (guru) mengetahui dan memahami tentang pembelajaran kooperatif  lebih khusus pada pembelajaran kooperatif tipe NHT.
2.  Tenaga pendidik (guru) dapat mengimplementasikan pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam proses pembelajaran guna untuk mencapai tujuan belajar.
3.  Tenaga pendidik (guru) dapat mengembangkan dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap  materi pembelajaran.
4.      Tenaga pendidik (guru) dapat mengarahkan siswa untuk belajar dalam belajar  kelompok yang tepat sasaran.

B. Pelajar.
1.   Pelajar mengetahui dan dapat menjadikan strategi pembelajaran koopertif tipe NHT sebagai acuan dalam belajar.
2.  Pelajar dapat meningkatkan dan mengembangkan pengetahuannya dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT.
3.    Pelajar tidak lagi menggantungkan pada guru akan tetapi lebih mengandalkan kinerja dari kelompok belajar mereka.
4.   Pelajar dapat miliki sikap saling percaya dan bertanggung jawab atas kelompok belajar dalam mencapai tujuan belajar tersebut.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Menurut Etin (2007:4) mendefinisikan bahwa Pembelajaran koopertif  merupakan sikap atau prilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan anggota kelompok itu sendiri.
Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang bernaung dalam teori konstruktivitas. Pembelajaran koopertif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks.
Di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku/ras, dan satu sama lain saling membantu. Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berfikir dan kegiatan belajar. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru, dan saling membantu teman sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar.
Selama belajar secara kooperatif siswa tetap tinggal dalam kelompoknya selama beberapa kali pertemuan. Mereka diajarkan keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya, seperti menjadi pendengar aktif, memberikan penjelasan kepada teman sekelompok dengan baik, berdiskusi dan sebagainya.
Agar terlaksana dengan baik, siswa diberi lembar kegiatan yang berisikan pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk diajarkan. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan guru dan saling membantu di antara teman sekelompok untuk mencapai ketuntasn materi. Belajar belum selesai jika salah satu anggota kelompok ada yang belum menguasai materi pelajaran.
Sebagaimana model-model pembelajaran lain, model pembelajaran koopertif memiliki tujuan-tujuan, langkah-langkah dan lingkungan belajar dan sistem pengelolaan yang khas.
Dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif memerlukan persiapan yang matang agar dapat tercapai tujuan pembelajaran kooperatif. Dimana pembelajaran kooperatif tersebut menitik beratkan pada kerjasama dalam kelompok. Adapun langkah-langkah pembelajaran kooperatif secara garis besar adalah:
1.      Menyiapkan materi
2.      Membagi siswa atas beberapa kelompok yang heterogen
3.      Memperikan pertanyaan yang mengharuskan siswa belajar dalam kelompok
4.      Membimbing siswa baik secara individu maupun berkelompok
5.      Presenatsi oleh siswa
6.      Penghargaan oleh guru terhadap kelompok

2.2 PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT
Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) atau penomoran berfikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas.
Numbered Head Together (NHT) pertama kali dikembangkan oleh Spenser kagen (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.
Pembelajaran kooperatif tipe NHT umunnya melibatkan siswa dalam mereview bahan yang ada dalam pelajaran dan mengecek atau memeriksa pemahaman mereka terhadap materi yang diberikan.
Selain itu pembelajaran kooperatif tipe NHT pada dasarnya merupakan sebuah variasi diskusi kelompok, yang mana memiliki ciri khas dimana guru hanya menunjuk seorang siswa yang mewakili kelompoknya tanpa memberi tahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili kelompok itu.
Cara pembelajaran kooperatif tipe NHT ini menjamin keterlibatan total semua siswa sehingga rasa tanggung jawab dari siswa akan tumbuh dengan sendirinya. Hal ini disebabkan setiap siswa mempunyai kewajiban atau kemungkinan untuk mempresentasikan atau menjawab pertanyaan yang telah diajukan oleh guru.

2.3 LANGKAH-LANGKAH  PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT
Model pembelajaran kooperatif tipe NHT mempunyai langkah-langkah pembelajaranya sendiri walau tidak terlepas dari konsep umum langkah-langkah pembelajaran kooperatif. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Spenser Kagen (dalam Kunandar, 2008; 370) yaitu :
1.      Guru menyampaikan materi pembelajaran atau permasalahan kepada siswa sesuai kompetesi dasar yang akan dicapai.
2.      Guru memperikan kuis secara individual kepada siswa untuk mendapat skor dasar atau awal.
3.      Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri 4-5 siswa, setiap kelompok diberi nomor atau nama.
4.      Guru mengajukan permasalahan untuk dipecahkan bersama kelompok.
5.      Guru mengecek pemahaman siswa dengan menyebut salah satu anggota dari kelompok  sebagai perwakilan dari kelompok dalam memecahkan masalah.
6.      Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada akhir pembelajaran.
7.      Guru memberikan kuis/tes kepada siswa secara individual.
8.      Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang mendapat skor tertinggi.
Dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT, Trianto (2007) menemukakan terdapat enam fase pada pembelajaran ini. Adapun fase-fase tersebut adalah sebagai berikut :
No.
Fase
Aktifitas Guru
1.
Menyampaikan tujuan dan memotifasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut, dan memberikan motivasi siswa dalam belajar.
2.
Menyampaikan informasi
Guru menyampaikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
3.
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok kooperatif
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana membentuk, kinerja kelompok belajar dan emmbantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
4.
Membimbing kelompok kerja dan belajar
Guru membimbing kelompok belajar pada saat mengerjakan tugas mereka.
5.
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang dipelajari atau masing-masing kelompok menyajikan hasil kinerjanya.
6.
Memberikan penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai upaya maupu hasil belajar individu maupun kelompok.


2.4 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT
Pembelajaran kooperatif tipe NHT  mempunyai kelebihan dan kelemahan dalam pelaksanaannya, adapun kelebihan dan kelemahan pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah sebagai berikut :
A. Keunggulan:
1.      Tidak bergantung pada guru akan tetapi dapat dengan tipe NHT dapat kepercayaan, kemampuan berfikir sendiri, menemukan informasi dan sebagai sumber belajar dari siswa-siswa yang lain.
2.      Dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan teman dalam kelompok atau diskusi.
3.      Dapat membantu memperdayakankan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar khususnya dalam kelompok belajar.
4.      Dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata.
5.      Dapat meningkatkan kinerja siswa dalam berkelompok untuk mencapai tujuan belajar.
6.      Meningkatkan hasil belajar siswa serta siswa mampu memahami tenatang materi pembelajaran yang sedang disampaikan.
B. Kelemahan :
1.      Untuk siswa yang dianggap memiliki kelebihan, contohnya mereka akan merasa terhamabat oleh siswa yang dianggap kurang memiliki kemampuan, akibatnya keadaan semacam ini dapat mengganggu iklim kerjasama dalam kelompok.
2.      Waktu yang dibutuhkan relatif lebih lama.
3.      Walaupun kemampuan kerjasama merupakan kemampuan yang sangat penting untuk siswa akan tetapi banyak aktifitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan secara individual. Oleh karena itu melalui pembelajaran kooperatif selain siswa belajar dan bekerja sama, siswa juga belajar bagaimana membangun kepercayaan diri dan kepercayaan terhadap anggota kelompok.

2.5 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan rencana yang menggamabarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam silabus RPP yang disusun secara sistematis yang berisikan standar kompetensi, kopetensi dasar, materi ajar, tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran.
Contoh RPP dalam pelaksanaan pembelajaran koopertif tipe NHT yang diaplikasikan dalam mata pelajaran IPA kelas V tentang memahami sifat-sifat cahaya, adapun contoh RPP tersebut  terlampir I.

2.6 LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
Lembar Kerja Siswa membuat informasi, materi, latihan soal yang dilengkapi dengan langkah-langkah dari soal yang harus dikerjakan siswa dalam memahami materi pelajaran untuk mengembangkan dan membangun pemahaman siswa.
Contoh LKS dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe NHT yang diaplikasikan dalam mata pelajaran IPA kelas V tentang memahami sifat-sifat cahaya, adapun contoh LKS tersebut terlampir II.


BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pembelajaran kooperatif merupakan sikap atau prilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan anggota kelompok itu sendiri.
Dalam pelaksanaannya muncul sebuah tipe dalam pembelajaran kooperatif yaitu pembelajaran kooperatif tipe NHT  penomoran berfikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas.
Selain itu pembelajaran kooperatif tipe NHT pada dasarnya merupakan sebuah variansi diskusi kelompok, yang mana memiliki ciri khas dimana guru hanya menunjuk seorang siswa yang mewakili kelompoknya tanpa memberi tahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili kelompok itu.

3.2 SARAN
1.      Sebagai seorang guru hendaknya mampu menerapkan model pembelajaran koopertaif tipe NHT karena dapat meningkatkan hasil belajarsiswa.
2.      Sebagai seorang guru hendak mampu mengarahkan dan membimbing siswa dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif.
3.      Sebagi seorang guru harus bijak dalam membentuk kelompok belajara agar tidak terjadi kegagalan dalam pembelajaran.
4.      Sebagai seorang siswa harus memiliki rasa tanggung jawab dan mengedepankan kelompok belajar masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA

Etin Solihatin. 2005. Coopertive Learning Analisis Model Pembelajaran IPA. Jakarta; Bumi Aksara.
BNSP.2006. Kurikulum  Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depniknas.
J. Drost. 2003. Proses Pembelajaran sebagai Proses Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia.
Ibrahim dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya. University Press.
Trianto. 2007. Model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontsruktivistik. Jakarta. Prestasi Pustaka.
 



Lampiran I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
I.   TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Standar Kompetensi
Ø  Menentukan sifat-sifat cahaya.
 B. Kompetensi Dasar
Ø  Mengidentifikasikan sifat-sifat cahaya.
 C. Indikator
Ø  Menyebutkan sifat cahaya yang meramabat lurus.
Ø  Menyebutkan sifat cahaya yang dapat menembus benda bening.
Ø  Menyebutkan sifat cahaya yang dapat dipantulkan.
Ø  Menyebutkan sifat cahaya yang dapat dibiaskan.
 D. Materi Pokok
Ø  Sifat-sifat cahaya
E. Metode Pembelajaran
Ø  Metode NHT.
Ø  Metode Diskusi.
Ø  Metode Tanya Jawab.
Ø  Metode Inkuiri.
F. Tujuan Pembelajaran
Ø  Siswa dapat mengetahui dari sifat-sifat cahaya.

II. KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan (± 5 menit)
1. Persiapan Belajar
Ø Merapikan tempat duduk.
Ø Berdoa.
Ø Mengabsen.
2. Apersepsi
Ø Siapa yang pernah bermain senter ?
Ø Apa yang dihasilakan senter ?
3. Motivasi
Ø Menyampaikan tujuan pembelajaran.
B. Kegiatan Inti (± 50 menit)
1.      Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok atau beberapa kelompok sesuai dengan kapasitas siswa, kemudian siswa yang memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi disebar dalam setiap kelompok dan bertindak sebagai tutor sebaya.
2.      Guru memperlihatkan contoh benda yang dapat menghasilkan cahaya seperti senter.
3.      Masing-masing kelompok diberi tugas untuk menyelidiki sifat-sifat cahaya. Setiap kelompok akan bekerja bersama dan saling mendiskusikan dengan anggota kelompok.
Ø Kelompok I : menyelidiki sifat cahaya yang merambat lurus.
Ø Kelompok II : menyelidiki sifat cahaya yang dapat menembus benda bening,
Ø Kelompok III : menyelidiki sifat cahaya yang dapat dipantulakan.
Ø Kelompok IV : menyelidiki sifat cahaya yang dapat dibiaskan.
Ø Kelompok V : menyelidiki sifat-sifat bayangan pada cermin.
4.      Setiap kelompok diberi LKS.
5.      Setiap kelompok melalui wakilnya (tutor sebaya) menyampaikan hasil tugasnya didepan kelompok lainnya. Dan guru bertindak sebagai narasumber utama.
6.      Kelompok lain menanggapi dalam diskusi kelas.
7.      Siswa diberi kesempatan bertanya.
8.      Guru menerima hasil diskusi dan memberikan penghargaan kepada kelompok yang bagus.
9.      Guru memberikan penguatan dan menanamkan konsep dengan benar serta menyimpulkan materi pelajaran.
10.  Evaluasi.
C. Kegiatan Penutup (± 15 menit)
1.      Kesimpulan.
2.      Evaluasi.
3.      Tindak lanjut.

III. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
1. Alat dan Media
Ø  Lampu senter
Ø  Gelas bening
Ø  Gelas berwarna
Ø  Kaleng
Ø  Batu
Ø  Karton
Ø  Potongan triplek
Ø  Plastik bening
Ø  Cermin datar
Ø  Kertas hitam atau merah
Ø  Pensil
Ø  Mangkuk bening
 2. Sumber Belajar
Ø  Buku pelajaran IPA untuk Sekolah Dasar Kelas V Haryanto, Erlangga.

IV. PENILAIAN
Ø  Jenis evaluasi : Tes (tulisan)
Ø  Bentuk evaluasi : Essai
Ø  Alat evaluasi : Soal

Contoh soal evaluasi
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !
1.      Sebutkan benda yang dapat menghasilkan cahaya .....
2.      Cahaya dapat menembus ....
3.      Benda yang permukaannya licin dan mengkilap disebut ....
4.      Cahaya dapat dibiaskan apabila cahaya tersebut ....
5.      Batu termasuk benda yang .....







Lampiran II
LEMBAR KERJA SISWA
Ø Cahaya menembus Benda Bening
1.      Alat dan Bahan :
2.      Lampu senter
3.      Gelas bening
4.      Gelas bewarna
5.      Kaleng
6.      Batu
7.      Karton
8.      Potongan triplek
9.      Plastik bening
Cara Kerja :
1.      Letakkan masing-masing benda diatas meja
2.      Arahkan cahaya dari lampu sentermu mengenai masing-masing benda
3.      Amati berkas cahaya senter dibalik tiap benda saat disenari
4.      Catatan hasil kegiatanmu pada tabel berikut dengan memberi tanda (√) Jika benda dapat ditembus cahaya dan tanda (-) jika benda tidak dapat ditembus cahaya.
Tabel Benda yang Tembus Cahaya dan Tidak Tembus Cahaya :
No.
Nama
Tembus Cahaya
1.


2.


3.


4.


5.


6.



Pertanyaan :
1.      Apa saja benda-benda yang dapat ditembus cahaya senter ?
2.      Apa saja benda-benda yang tidak ditembus cahaya senter ?

Ø Cahaya dapat dipantulkan
Alat dan Bahan
1.      Lampu senter
2.      Cermin datar
3.      Kertas hitam atau merah
Cara Kerja
1.      Carilah temapat yang agak gelap
2.      Tutup kaca senter dengan kertas hitam atau merah
3.      Buatlah beberapa celah sempit seperti garis pada kertas penutup tersebut
4.      Arahkan cahaya senter kecermin datar
5.      Amati cahaya yang keluar dari senter dan yang terpantul dari cermin datar.

Pertanyaan :
1.      Bagaimana berkas cahaya senter setelah terpantul dari cermin datar ?

Cahaya dapat dibiaskan
Alat dan Bahan
1.      Pensil
2.      Mangkuk bening

Cara kerja
1.      Isilah mangkuk dengan air.
2.      Celupkan sebagian pensil kedalam air. Amati apa yang terjadi

Pertanyaan :
1.      Apakah pensil tampak atau bengkok




  





Tidak ada komentar:

Posting Komentar